Akhir tahun 2018 lalu, ada teman dan keluarganya yang ingin menjelajahi Jepang selama seminggu. Mereka minta saya menyertai mereka selama perjalanan tersebut. Sayang sekali saya hanya bisa menyertai mereka selama 3 hari karena ada pekerjaan. Salah satu tempat yang ingin sekali mereka kunjungi adalah Shirakawa-go. Sebenarnya bisa dibilang saya cukup sering ke Shirakawa-go baik itu saat bertugas sebagai guide tur atau pergi secara pribadi.
Let’s Go To Shirakawa-go!
Itinerary perjalanan teman saya dan keluarganya dibikin sedemikian rupa agar kami bisa berangkat dari Stasiun Nagoya menuju Shirakawa-go dengan menggunakan bus tur. Kami berangkat pagi-pagi dari Stasiun Nagoya, dan tiba di Shirakawa-go sekitar jam 10.30. Begitu keluar dari bus, hawa dingin langsung menyergap kami dan terlihat salju menumpuk di sana sini. Untungnya angin tidak sedang bertiup kencang.
Teman saya dan keluarganya langsung sibuk berfoto-foto ria di salju. Saya katakan bahwa tumpukan salju yang ada di dekat tempat parkir itu belum apa-apa. Segera saya ajak mereka menyeberangi jembatan gantung Deai Bashi yang menghubungkan dataran parkiran dengan pemukiman Shirakawa-go. Kami menyeberangi jembatan sepanjang 107 meter itu dengan hati-hati karena salju juga menumpuk di atas jalanan jembatan. Tiba di seberang, kami memutuskan untuk berpencar alias free-time. Ini dimaksudkan agar lebih bisa leluasa jalan-jalan. Pada jam yang sudah ditentukan, kami harus sudah kembali ke bus.
Gassho-zukuri (Gassho Style)
Bentuk rumah-rumah di Shirakawa-go yang terletak di Prefektur Gifu ini sangat unik dan dikenal dengan sebutan Gassho-zukuri yang merupakan salah satu gaya rumah di pedesaan Jepang. Umumnya bangunan yang dibangun dengan struktur Gassho ini memiliki atap yang curam dengan kemiringan antara 45 hingga 60 derajat. Kata ‘Gassho’ sendiri memiliki arti bentuk tangan pemeluk agama Buddha yang sedang berdoa. Jika memperhatikan ulang bentuk atap rumah, saya jadi paham karena bentuk atapnya yang memang seperti bentuk dua tangan yang sedang berdoa.
Bentuk atap dibuat sedemikian rupa agar salju yang menumpuk di atas atap mudah untuk dibersihkan. Selain itu, dengan bentuk atap yang seperti itu, salju yang mencair di atas atap tidak akan merembes masuk ke dalam rumah, tapi melainkan mengalir dari atap dan jatuh langsung ke tanah. Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan Gassho-zukuri ini mulai digunakan di Jepang, tapi diperkirakan bahwa gaya pembangunan jenis Gassho-zukuri ini mulai dibuat pada akhir abad ke-17 (pertengahan periode Edo).
Situs Warisan Dunia UNESCO
Shirakawa-go (Prefektur Gifu) bersama Gokayama (Prefektur Toyama) ditetapkan UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB) sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1995. UNESCO menetapkan kedua tempat tersebut sebagai Situs Warisan Dunia antara lain karena Gassho-zukuri dianggap melambangkan kecerdasan manusia zaman dulu, teknik arsitekturnya terus terpelihara selama kurun waktu yang lama, dan pemukiman yang menggunakan gaya Gassho-zukuri ini hanya bisa ditemukan di Shirakawa-go dan Gokayama.
Cara Pergi Ke Shirakawa-go
Letak Shirakawa-go memang kurang praktis untuk dikunjungi karena lokasinya yang jauh di tengah-tengah pegunungan. Ada beberapa cara untuk pergi ke Shirawakago, tapi di antara cara-cara tersebut, saya akan mengusulkan cara yang paling praktis, yaitu berangkat melalui Stasiun Nagoya. Jika Anda masuk ke Jepang melalui Bandara Narita, Bandara Haneda atau Bandara Kansai, maka Anda bisa ke Nagoya dulu untuk kemudian melakukan perjalanan ke Shirakawa-go.
Saya dan teman-teman tiba di Nagoya pada Jumat sore, dan menginap di sebuah hotel yang terletak dekat Stasiun Nagoya. Lalu keesokan harinya pada hari Sabtu kami pergi ke Shirakawa-go dengan menggunakan paket tur bus yang berangkat jam 8 pagi dari Stasiun Nagoya. Pada musim dingin, jam keberangkatan dipercepat menjadi jam 07.30. Paket tur dengan menggunakan bus ini bervariasi. Anda bisa memilih yang hanya tur saja, paket yang termasuk kunjungan ke Takayama Old Town plus makan siang (biasanya menu sukiyaki set yang menggunakan daging sapi Hida), dan lain sebagainya. Setelah usai tur ini, bus akan mengantar Anda kembali ke Stasiun Nagoya. Cara ini cukup praktis, bukan.
Jika Anda ingin memasukkan kunjungan ke Shirakawa-go ke dalam rencana tur Anda di Jepang, silakan konsultasikan pada 4649 GUIDE.
Artikel Terkait:
Tidak ada artikel terkait